Toga, pakaian klasik bangsa Romawi, adalah salah satu simbol yang paling dikenal dari peradaban mereka. Dalam film-film sejarah atau buku-buku kuno, kita sering melihat orang Romawi berjalan-jalan dengan jubah lebar yang dililitkan di tubuh mereka. Tapi pertanyaannya, kenapa sih orang Romawi suka banget pakai toga? Apakah mereka nggak tahu ada yang namanya celana?
Sejarah Singkat Toga
Sebelum kita menjawab pertanyaan tentang celana, mari kita lihat dulu apa itu toga dan mengapa orang Romawi sangat menyukainya. Toga adalah selembar kain wol besar yang panjangnya bisa mencapai 6 meter lebih. Kain ini dililitkan di sekitar tubuh, dengan cara yang membutuhkan keterampilan khusus untuk menjaga agar tetap rapi dan tidak lepas. Awalnya, toga dipakai oleh semua warga Romawi, baik pria maupun wanita. Namun seiring berjalannya waktu, toga menjadi pakaian eksklusif untuk pria Romawi dan simbol status sosial mereka.
Toga bukan hanya sekadar pakaian, tapi juga pernyataan politik dan sosial. Orang yang memakai toga dianggap sebagai warga negara Romawi yang memiliki hak politik. Ini juga mengapa budak dan orang asing tidak boleh memakainya. Toga menjadi tanda "kewarganegaraan Romawi" yang dipakai dengan kebanggaan.
Lalu, Kenapa Nggak Pakai Celana?
Pertanyaan besar: "Kenapa orang Romawi nggak pakai celana?" Ternyata, mereka tahu apa itu celana! Namun, bagi mereka, celana (yang dikenal sebagai braccae dalam bahasa Latin) adalah pakaian untuk orang barbar, yaitu suku-suku yang hidup di luar Kekaisaran Romawi, seperti Galia, Jermanik, dan bangsa Keltik. Celana dianggap tidak cocok dengan kebudayaan Romawi yang beradab dan tertib.
Orang Romawi menganggap celana terlalu kasar dan tidak elegan. Mereka memandangnya sebagai pakaian yang dipakai oleh orang-orang yang hidup di daerah yang lebih dingin dan kasar. Jadi, meskipun celana mungkin lebih praktis dan hangat, bagi Romawi, toga adalah lambang status dan kehalusan budaya. Memakai toga adalah bagian dari cara mereka menunjukkan perbedaan kelas sosial dan budaya dengan bangsa lain yang dianggap kurang "beradab".
Apakah Praktis?
Kalau dipikir-pikir, apakah toga sebenarnya praktis? Jawabannya, tidak selalu. Toga itu berat, besar, dan sulit dipakai dengan benar. Toga juga tidak ideal untuk bekerja fisik, sehingga pada akhirnya, banyak orang Romawi memilih untuk tidak memakainya saat melakukan pekerjaan kasar atau saat sedang bepergian. Bahkan, dalam situasi perang atau aktivitas militer, prajurit Romawi jelas tidak memakai toga, melainkan lebih suka memakai tunik yang lebih pendek dan lebih praktis.
Namun, dalam kehidupan sehari-hari yang lebih santai, toga adalah pilihan gaya yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki waktu dan kekayaan untuk tidak harus bekerja keras. Maka, semakin besar dan rumit toga seseorang, semakin tinggi status sosialnya.
Evolusi Fashion Romawi
Seiring berjalannya waktu, kebiasaan memakai toga mulai berkurang. Pada akhir periode Kekaisaran Romawi, banyak warga negara mulai lebih sering memakai pakaian yang lebih praktis, seperti tunik panjang, bahkan beberapa mulai memakai celana. Di daerah-daerah perbatasan yang lebih dingin, celana mulai lebih diterima, meskipun para elit di Roma masih menilai mereka sebagai "terlalu barbar".
Toga: Pakaian yang Hilang Ditelan Zaman
Pada akhirnya, toga menghilang seiring dengan runtuhnya Kekaisaran Romawi. Pengaruh dari bangsa-bangsa barbar yang menyerbu Roma membawa perubahan besar dalam mode pakaian. Celana, yang dulu dianggap kasar dan tidak beradab, akhirnya menjadi bagian dari pakaian sehari-hari di seluruh Eropa.
Jadi, meskipun orang Romawi tahu tentang celana, mereka lebih memilih toga sebagai simbol dari kebudayaan dan keanggunan mereka. Apakah toga praktis? Tidak selalu. Apakah mereka tahu tentang celana? Ya, tapi mereka lebih suka terlihat seperti bangsawan yang beradab daripada seperti orang barbar yang "tidak sopan."
Penutup
Sekarang kita tahu bahwa orang Romawi memang tahu tentang celana, tetapi mereka memilih toga sebagai pernyataan mode dan status. Toga mungkin bukan pakaian yang paling praktis, tetapi di dunia Romawi, itu adalah simbol kebanggaan dan kewarganegaraan. Jadi, lain kali jika Anda berpikir tentang betapa tidak praktisnya toga, ingatlah bahwa di mata orang Romawi, itu lebih dari sekadar pakaian itu adalah simbol siapa mereka dan di mana mereka berdiri dalam masyarakat yang kompleks dan hirarkis.
Baca Juga :

Tidak ada komentar:
Posting Komentar